Mengedepankan Unique Selling Point (USP) dalam Konten Pemasaran

By Arista Prianka Putri,

09 August 2021

unique selling point

Apakah Anda termasuk orang yang seperti ini: Kalau beli sneakers, harus Nike atau kalau beli smartphone, maunya Apple. Pokoknya ada beberapa barang/kebutuhan yang Anda beli dengan merek tertentu saja. Kok bisa begitu ya, mengapa Anda melirik brand yang sama setiap waktu?

Jawabannya simpel sih, unique selling point dari berbagai brand favorit Anda sukses memikat hati Anda atau lebih tepatnya lagi, sukses menjawab kebutuhan Anda. Merek sneakers dan smartphone yang bagus itu banyak, tetapi beberapa brand berhasil menunjukkan keunikan produknya hingga mereka memiliki pembeli bahkan loyal customer seperti Anda. 

Jadi, sepenting itu ya mengedepankan unique selling point dari sebuah brand dalam menjalankan strategi pemasaran? Yup! Untuk lebih jelasnya, pastikan Anda membaca tuntas artikel kali ini. Kami akan membahas pengertian dan cara menentukan unique selling point, lengkap bersama contohnya. 

Apa Itu Unique Selling Point (USP)

Selain unique selling point, istilah lain yang juga sering digunakan adalah unique selling proposition. Namun, keduanya sama-sama disingkat menjadi “USP”. Dalam sebuah ulasan, Neil Patel menyebutkan bahwa unique selling proposition is what your business stands for.

Berdasarkan statement tersebut, kami pun menjabarkan bahwa USP adalah faktor atau alasan kuat yang perlu businessowner petimbangkan dan tunjukkan sehingga para konsumen mau memilih produk Anda, bukannya produk dari para kompetitor Anda.  

Dalam berbisnis, kita enggak selalu menjadi pelopor, bukan? Malah realitanya, sering kali kita menawarkan produk atau jasa yang eksistensinya sudah lama ada. So, we wouldn't say that our products are something new. But in our hands, they could be something special you'd never find anywhere else. 

Produk yang perusahaan Anda tawarkan bisa jadi “itu-itu” saja, berbagai brand di luar sana juga menjual hal yang serupa. Tetapi, ketika Anda menemukan dan menunjukkan USP brand Anda, Anda pun bisa tetap percaya diri dalam menjalankan promosi, bersaing dengan para brand kompetitor, dan mendapatkan konsumen.

Cara Menentukan Unique Selling Point

Setelah memahami pengertian dan peran dari USP, sekarang pertanyaan selanjutnya, bagaimana menetapkan USP dari brand Anda. USP sangat perlu ditentukan dan ini akan menjadi salah satu materi yang berharga pula ketika Anda hendak membuat konten-konten pemasaran.

Nah, beberapa hal yang dapat membantu Anda untuk menentukan unique selling point bagi brand Anda adalah sebagai berikut:

1. Memahami Kebutuhan Konsumen

Untuk memahami kebutuhan konsumen, Anda bisa melakukan survei langsung kepada target audience dengan menanyakan beberapa pertanyaan mengenai ketertarikan dan kebutuhan mereka yang nantinya dapat Anda hubungkan dengan produk Anda. 

Tetapi jangan hanya melakukan survei, sebagai pebisnis maupun marketer, Anda juga perlu memosisikan diri sebagai konsumen. Misalnya, Anda berjualan ransel untuk outdoor activity maka kemungkinan besar calon konsumen yang datang adalah mereka yang gemar berkegiatan di alam, seperti naik gunung atau camping.

Jika Anda berada di posisi ingin naik gunung dan mencari ransel untuk membawa barang bawaan Anda, ransel seperti apa sih yang Anda cari? Mungkin tas bermuatan banyak saja enggak cukup, Anda juga ingin tas yang tahan air, nyaman di bahu dan punggung, serta punya banyak tempat. Atau bisa pula Anda mendambakan keunggulan lain, misalnya tampilan ransel yang colorful dan trendy atau ransel dengan jahitan kuat dan mudah dibersihkan.

Nah, dengan mempelajari hasil survei dan memosisikan diri sebagai konsumen, Anda pun dapat membandingkan keunggulan produk Anda dengan kebutuhan konsumen sehingga USP bisa mulai terbentuk.

2. Mengetahui Keunggulan Brand yang Spesifik

Kembali pada ulasan Neil Patel yang sempat kami sebutkan di atas, salah satu kesalahan pebisnis adalah kurang spesifik dalam menawarkan keunggulan produk sehingga konsumen hanya menangkap gambaran besar atau malah kurang menangkap keunggulan dari produk Anda. 

Contoh, Anda membaca pernyataan seperti ini: Mentegaku, mentega serba guna untuk ciptakan hidangan lezat bagi keluarga tercinta. 

Sekarang, Anda bandingkan dengan pernyataan ini: Kaya akan Omega 3, Mentegaku cocok untuk tumisan dan membuat kue. Yuk, ciptakan hidangan lezat dan bergizi bagi keluarga tercinta!

Dari kedua pernyataan di atas, mana yang lebih spesifik menyatakan keunggulan produk? Tentu saja pernyataan kedua. Sebagai konsumen, Anda dapat langsung memahami kegunaan dan keunggulan dari mentega tersebut, karena produk dipromosikan secara jelas dan spesifik.

Oke, sebelum lanjut ke poin-poin berikutnya, kami akan memberi contoh dulu ya untuk penerapan dua poin di atas. Kali ini kami menjadikan Naturein Essentia--bisnis sanitizer dan desinfektan milik pasangan selebritas Glenn Alinskie dan Chelsea Olivia--sebagai salah satu contoh brand yang mengeksekusi USP-nya dengan baik melalui konten-konten pemasaran di Instagram.

Sekilas cerita, brand Naturein Essentia awalnya hanya menawarkan satu produk, yakni bed spray yang bertujuan untuk membunuh kuman, virus, dan tungau pada soft furniture, terutama buat mereka yang gemar traveling. Kemudian, brand pun sukses berkembang hingga kini memiliki produk lainnya, seperti sanitizingwater, air disinfectant, dan hand sanitizer.

Nah, Anda tentu menyadari bahwa produk yang ditawarkan brand ini bukanlah “barang baru”. Terlebih lagi pada situasi pandemi COVID-19 seperti saat ini brand yang menjual produk serupa tentu saja enggak sedikit, ada Saniter, Dettol, dan masih banyak lagi. 

Selain itu, untuk ukuran produk sanitizer dan desinfektan di Indonesia, Naturein Essentia pun mematok harga di atas rata-rata. Harga produknya dibanderol mulai dari Rp55.000,00 untuk hand sanitizer ukuran 100 ml. Jika kita bandingkan dengan brand seperti Dettol atau Saniter, mereka memiliki produk hand sanitizer ukuran 50 ml yang ditawarkan dengan harga belasan ribu rupiah saja. Beli dua pun, Anda enggak akan mengeluarkan biaya lebih dari Rp35.000,00.

Sudah bukan barang baru, lebih mahal pula. Tetapi, brand ini tetap berhasil mengumpulkan konsumen. Akun Instagramnya memiliki lebih dari 76.000 followers dan reseller produknya pun cukup menjamur di berbagai e-commerce di Indonesia, seperti Shopee, Tokopedia, dan Blibli. 

Apakah produk Naturein Essentia laku gara-gara barang jualan pasangan seleb? Buat kami, faktor tersebut pasti ada, tetapi jika kami melihat dari sisi kebutuhan konsumen dan keunggulan produk, Naturein Essentia memang mampu menunjukkan USP dari brand mereka bahkan secara spesifik. 

Dari keempat produk yang mereka punya, kami coba membahas salah satunya, yakni Naturein Sanitizing Water. Untuk mempromosikan produk tersebut, mereka mengemas USP dalam konten pemasaran di Instagram di antaranya seperti ini:

usp adalah

USP: Aman untuk kulit sensitif

Kredit: Naturein Essentia

Kita bahas bareng konten pemasaran di atas ya. Dari sisi kebutuhan konsumen, kita membutuhkan tangan yang bersih untuk melakukan banyak hal, seperti makan, memegang wajah, dan sebagainya. Tetapi akses cuci tangan dengan sabun enggak selalu kita dapatkan dengan mudah. Makanya, produk hand sanitizer menjadi salah satu solusi untuk menjawab kebutuhan ini, terutama di masa pandemi seperti sekarang.

Namun, kebutuhan konsumen enggak berhenti sampai di situ, beberapa di antara mereka ada yang kulitnya sensitif dengan alkohol. Padahal yang namanya sanitizer rata-rata mengandung alkohol sebagai bahan utama. 

Buat kami, Naturein Essentia melihat kebutuhan tersebut dan produk mereka dengan kandungan nol persen alkohol dapat menjadi USP yang menarik sehingga menarik para konsumen yang kulitnya sensitif terhadap alkohol. 

USP lain yang menurut kami juga menarik dari sanitizing water ini adalah produk ini aman buat anak bahkan yang usia newborn. Jadi, para konsumen yang memiliki bayi dapat menyemprotkan produk ini ke tangan sang bayi dan bermacam peralatannya.

apa itu unique selling point

USP: Aman untuk kulit bayi newborn

Kredit: Naturein Essentia

Setelah memahami contoh brand di atas, saatnya kami lanjutkan kembali ya bahasan tentang hal-hal yang dapat membantu Anda dalam menentukan USP. Berikut lanjutannya:

3. Bandingkan dengan USP Kompetitor

Dalam melaksanakan pemasaran, kita enggak bisa hanya fokus pada brand dan produk kita saja. Bagaimanapun, Anda butuh referensi atau pembanding dari brand kompetitor untuk menilai kelemahan dan keunggulan brand Anda, juga untuk mengetahui cara mereka mengeksekusi USP dalam konten pemasaran mereka.

Dengan upaya perbandingan ini, Anda pun dapat memahami kekuatan maupun hal unik yang brand kompetitor enggak punya, namun brand Anda punya. Hal tersebut sudah pasti dapat menjadi bahan pertimbangan Anda untuk menentukan USP bagi brand Anda.

Kembali pada contoh brand Naturein Essentia tadi. Jika kami bandingkan dengan brand kompetitor seperti Saniter maka menurut kami: efektivitas kedua brand ini dalam membunuh kuman sama sekali enggak kami ragukan lagi. Naturein Essentia aman digunakan untuk segala usia dan diformulasikan dengan essential oil yang aromanya bikin relax. Namun, produk ini memang enggak mudah ditemukan di toko-toko terdekat. 

Sedangkan Saniter, brand ini juga menawarkan hand sanitizer, air disinfectant, dan fabric spray. Produk-produknya memang mengandung alkohol seperti sanitizer/desinfektan pada umumnya. Tetapi, Saniter menawarkan produk yang harganya jauh lebih terjangkau dan lebih mudah ditemukan di pasaran ketimbang produk-produk Naturein Essentia.

Dari perbandingan singkat seperti ini saja, kita pun bisa menilai keunggulan masing-masing dari kedua brand tersebut. Seandainya Anda adalah marketer dari salah satu brand tersebut, maka Anda sudah mulai tahu, hal apa yang bisa Anda “jual” atau tawarkan kepada calon konsumen, bukan?

4. Punya Tujuan yang Spesial

Setiap bisnis pasti memiliki visi atau tujuan yang bukan sebatas mendapatkan untung dari penjualan produk. Bagaimana dengan perusahaan Anda? Mungkin perusahaan Anda memiliki tujuan tertentu yang sifatnya mulia, seperti misi kemanusiaan, melestarikan alam, dan sebagainya.

Jika Anda termasuk brand yang memiliki tujuan yang demikian, hal seperti ini pun dapat Anda pertimbangkan untuk menjadi USP. Contohnya, seperti berikut:

contoh unique selling point

unique selling point adalah

usp adalah

USP: Membeli produk = menyelamatkan hewan yang membutuhkan

Kredit: hooman.id

Gambar-gambar di atas adalah konten pemasaran di Instagram milik hooman.id. Brand ini menawarkan produk berupa pakaian dan aksesoris bertema hewan, terutama anjing dan kucing. 

Jika melihat produk brand ini, sekali lagi Anda akan menyadari bahwa mereka enggak sama sekali menawarkan “barang baru”. Mereka mempromosikan t-shirt, kemeja, cardigan, atau tumbler yang tentu saja di luar sana banyak brand yang menjual barang-barang serupa. 

Tetapi, apa sih yang unik dan menarik dari penjualan produk-produk hooman.id? Buat kami, visi mereka dalam berbisnis. Seperti yang terlihat pada gambar, konsumen akan tahu bahwa dengan melakukan pembelian produk itu artinya mereka sedang menyelamatkan anjing atau kucing yang membutuhkan bantuan di luar sana. What a kind movement. Para pecinta hewan di luar sana, kemungkinan besar enggak akan melewatkan kesempatan semacam ini.

What’s your Brand’s USP?

Sekarang Anda tentunya sudah jauh lebih paham mengenai pengertian dan peran unique selling point dalam pemasaran produk. Yuk, segera pertimbangkan dan tentukan USP dari brand Anda, lalu tunjukkan hal tersebut melalui konten-konten pemasaran Anda.

Membuat content marketing yang dikemas dengan USP dan mempublikasikannya di media digital memang bukan perkara sederhana. But, don’t worry, your help is just a chat away. Hubungi Contendr sekarang juga dan kami sebagai boutique content marketing pastinya siap berkolaborasi dengan Anda untuk mewujudkan berbagai konten kreatif di berbagai media digital sesuai dengan kebutuhan brand dan audiens dari brand Anda.

Related Articles

Content Marketing

Beberapa Ide Menarik untuk Konten Instagram Bisnis Anda

Ningkatin brand presence nggak cukup dengan konten Instagram yang variatif dan informatif aja. Ini ide-ide untuk bikin postingan yang lebih engaging.

Content Marketing

Content Marketing Funnel: Konten yang Tepat untuk Setiap Tahapannya

Marketing funnel dalam dunia pemasaran merupakan sebuah perjalanan pelanggan dari tahap aware terhadap brand hingga memutuskan untuk membeli produknya. Setiap tahapan pada marketing funnel membutuhkan cara promosi yang berbeda-beda, content marketing seperti apa yang cocok untuk setiap tahapannya?

Content Marketing

Content Strategy untuk Meningkatkan Performa Instagram

Di artikel kali ini, kami akan berbagi beragam hal yang insightful terkait content strategy di Instagram demi mendorong peningkatan performa pada akun brand Anda.

Browse Other Categories

We are your teammates.

We're never just another agency, we're your teammates, providing you with everything needed on the pitch of digital marketing.

Servicesarrow_forward

Hi there!

Ready to cook your digital content with us?

Contact Us Now
Whatsappp Sharing